Kehadiran Melly Mike sontak mengundang antusiasme ribuan penonton. Suasana pecah saat ia turun langsung ke arena Pacu Jalur dan menaiki salah satu perahu tradisional untuk menyusuri Sungai Kuantan.
Tak sendiri, Melly Mike berada satu jalur dengan Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan serta Dikha, bocah yang menjadi ikon Pacu Jalur.
Tradisi Pacu Jalur yang telah berlangsung turun-temurun selama puluhan tahun merupakan warisan budaya khas masyarakat Kuansing.
Namun, keberlangsungan tradisi ini sempat terganggu oleh maraknya praktik penambangan emas tanpa izin (PETI) yang membuat air Sungai Kuantan keruh dan mengurangi daya tarik wisatawan.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Polda Riau bersama Polda Sumatera Barat melancarkan operasi terpadu menertibkan aktivitas PETI.
Upaya kolaboratif ini mulai membuahkan hasil, Sungai Kuantan kini tampak lebih jernih, sehingga kembali menghadirkan pesona alam yang menjadi kebanggaan masyarakat.
Melly Mike sendiri mengaku sangat terkesan bisa menyaksikan dan ikut merasakan sensasi Pacu Jalur. Ia bahkan menyerukan agar keindahan budaya dan alam Indonesia dapat dieksplorasi lebih luas oleh masyarakat dunia.
“Saya ingin mengajak semua orang untuk mengeksplorasi Indonesia. Mereka harus datang dan punya pengalaman setidaknya sekali seumur hidup,” kata Melly Mike di sela kegiatannya.
Festival Pacu Jalur tahun ini pun semakin meneguhkan posisinya sebagai magnet budaya dan wisata di Riau, sekaligus bukti nyata bagaimana kolaborasi antara aparat, seniman, dan masyarakat dapat menghadirkan semangat kebersamaan dalam menjaga warisan leluhur. (*/Boy)
