Agenda ini menjadi langkah nyata dalam menjaga keamanan, kerukunan, dan kondusivitas di tengah dinamika bangsa.
Acara berlangsung khidmat, diawali doa bersama yang dipimpin ulama Inhil, K.H. Rusli Kurnain. Doa tersebut dipanjatkan untuk kebaikan negeri sekaligus mengenang masyarakat yang gugur dalam unjuk rasa beberapa waktu lalu.
Dalam forum ini, mahasiswa turut menyuarakan aspirasi terkait isu-isu penting yang dirasakan masyarakat. Ketua DPRD Inhil, Iwan Taruna, menegaskan pihaknya terbuka terhadap kritik dan masukan.
"Kami menerima segala aspirasi dari mahasiswa dan masyarakat. Ini akan menjadi bahan penting untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Sekretaris Daerah Inhil, Tantawi Jauhari, yang hadir mewakili Bupati, mengingatkan pentingnya menjaga harmoni di tengah situasi nasional yang penuh tantangan.
"Mari kita bijak bersikap, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Kondusivitas daerah adalah tanggung jawab bersama," tegasnya.
Pesan menyejukkan juga disampaikan K.H. Rusli Kurnain."Segala sesuatu ada jalan keluarnya. Yang terpenting kita mau duduk bersama mencari solusi terbaik untuk masyarakat," tuturnya.
Sebagai penutup, dilakukan penandatanganan Deklarasi Damai Inhil oleh seluruh unsur yang hadir.
Momentum ini menjadi simbol kuat bahwa pemerintah, mahasiswa, tokoh agama, masyarakat, hingga media bersatu menjaga stabilitas dan persatuan di daerah.
