 |
| Foto dari kiri kekanan, Riska Novianti, S.Pd.SD (Bendahara), Subari (Ketua), Nor Sidiq, S.Pd.I (Sekretaris), Riki Taufan, SE (Wakil Ketua) |
Momentum ini menjadi hari bersejarah bagi ribuan tenaga honorer yang telah mengabdi puluhan tahun dan akhirnya resmi menerima Surat Keputusan (SK) sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) PPPK.
Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Kabupaten Inhil menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi kepada pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan dan BKPSDM Inhil, yang telah memperjuangkan nasib tenaga honorer hingga bisa diangkat menjadi PPPK.
“Alhamdulillah, setelah lebih dari 20 tahun bahkan ada yang 25 tahun mengabdi, kawan-kawan akhirnya menerima SK PPPK. Ini wujud nyata perjuangan panjang yang tak mudah. Terima kasih kami sampaikan kepada Bupati, Sekda selaku pembina FHK2I, serta OPD terkait atas kepedulian ini,” ungkap Subari, Ketua FHK2I Inhil.
Meski begitu, FHK2I menegaskan masih ada sejumlah honorer eks K2 yang belum terakomodasi, baik dari tenaga teknis maupun guru, dan kini masih berstatus dalam kategori R2 maupun R3.
“Kami siap bekerja dengan penuh tanggung jawab sesuai aturan yang berlaku. Namun kami juga berharap pemerintah daerah dapat segera mengangkat kawan-kawan honorer, terutama eks K2 yang sampai hari ini belum terakomodasi karena kendala usia maupun masalah administrasi lainnya,” ujar Subari.
Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa meskipun sering mendapat tudingan tidak produktif, para honorer tetap memiliki semangat dan loyalitas tinggi dalam menjalankan tugas di lapangan.
“Kami akan terus membuktikan bahwa honorer adalah bagian penting dari pelayanan publik,” tegas Subari.
Dengan adanya pelantikan PPPK 2025, FHK2I Inhil menilai pemerintah telah mengambil langkah besar dalam menjawab penantian panjang para honorer.
Namun, perjuangan dianggap belum selesai sebelum seluruh tenaga honorer eks K2 benar-benar mendapatkan kepastian status.
