Epi Martison Gagas Lomba Perahu Indah, Pesta Budaya Malam Hari di Batang Kuantan



RIAUTODAYS, KUANSING – Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, yang selama ini dikenal lewat kemegahan Pacu Jalur, bersiap menambah satu lagi atraksi budaya spektakuler. 

Adalah Epi Martison, seniman dan budayawan asal Kuansing, yang menggagas lahirnya Lomba Perahu Indah, pertunjukan seni berbasis sungai yang dirancang menjadi ikon baru di tepian Batang Kuantan.

Epi bukanlah sosok baru di dunia seni. Putra daerah lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) jurusan tari ini dikenal luas sebagai koreografer, penata musik, sekaligus inisiator berbagai kegiatan budaya. 

Karyanya telah melanglang hingga mancanegara, sementara di tanah kelahiran, ia pernah menjabat Ketua I Dewan Kesenian Kuansing (DKKS) dan menjadi penggerak utama Pacu Jalur hingga menembus agenda budaya nasional.

Kini, melalui gagasan Perahu Indah, Epi ingin menghadirkan pengalaman berbeda: lomba perahu hias malam hari di Tepian Narosa, terinspirasi dari tradisi perahu Beganduang.


Perahu Hias dalam Balutan Cahaya

Dalam konsepnya, setiap kecamatan di Kuansing diwajibkan menghadirkan satu perahu. 

Perahu-perahu tersebut akan dihias dengan ornamen khas, dipasangi lampu warna-warni, lalu dilepaskan dari garis start hingga garis finish gelanggang Pacu Jalur. 

Penilaian tak lagi soal kecepatan, melainkan keindahan, kreativitas, serta kekayaan tradisi yang ditampilkan.

Suasana dijanjikan semakin semarak dengan instalasi pencahayaan megah di sepanjang tepi sungai, pesta kembang api, dan lantunan musik tradisi Rarak Godang yang dimainkan secara langsung.

“Perahu Indah adalah cara kita menunjukkan bahwa Kuansing tidak hanya punya Pacu Jalur, tetapi juga tradisi dan seni budaya lain yang bisa mendunia bila digarap serius,” ujar Epi Martison.


Simbol Kemerdekaan dan Identitas Kuansing

Event ini direncanakan berlangsung setiap bulan Agustus, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI. 

Dengan begitu, Perahu Indah tak hanya menjadi tontonan, tetapi juga simbol perayaan kemerdekaan yang menyatukan tradisi lokal dengan semangat nasionalisme.

Empat perahu tradisional Kuansing, Baganduang (Kuantan Mudik), Gulang-gulang (Kuantan Tengah), Barondo (Pangean), dan Piau Kajang (Singingi), akan menjadi inspirasi utama perahu hias yang ditampilkan.


Event Malam Hari Kelas Dunia

Jika Pacu Jalur selama ini mendominasi siang hari, Lomba Perahu Indah hadir sebagai pesta budaya malam berbasis sungai yang belum pernah ada sebelumnya. 

Dengan perpaduan tata cahaya modern, ornamen tradisional, dan pertunjukan seni, Kuansing berpeluang mencatatkan diri sebagai satu-satunya daerah di dunia yang memiliki festival budaya malam hari di sungai.

Epi Martison optimistis gagasan ini akan memperkuat posisi Kuansing di peta kebudayaan nasional sekaligus membuka peluang baru pariwisata internasional.

“Ini bukan sekadar hiburan rakyat, tapi momentum untuk mengangkat jati diri Kuansing sebagai pusat kebudayaan berbasis sungai yang unik dan spektakuler,” tegasnya.

Dengan konsep yang matang dan dukungan penuh masyarakat, Perahu Indah diyakini dapat memperkaya khazanah budaya Indonesia serta menjadikan Kuansing sebagai destinasi unggulan wisata tradisi kelas dunia. (*/Boy)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Diskominfo PS Inhil

Sept

Diskominfo PS Inhil

Sept

Agust

Formulir Kontak