RIAUTODAYS, Tembilahan Hulu – Pemandangan tak sedap menyambut siapa pun yang melintasi Jalan Baharudin Yusuf, khususnya di jalur dua depan minimarket Asia, Tembilahan Hulu.
Aroma menyengat dan tumpukan sampah yang berserakan di bahu jalan telah menjadi "penyambut setia" warga sejak lama.
Kondisi ini bukan hal baru. Warga setempat sudah bertahun-tahun mengeluhkan minimnya fasilitas tempat sampah umum.
Sayangnya, hingga kini, belum terlihat tindakan nyata dari pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Indragiri Hilir.
“Kalau lewat sini pagi-pagi, bau menyengat sekali. Belum lagi kalau hujan, sampah masuk got, bikin air tergenang,” ungkap Aan, salah satu warga yang rutin melintasi jalur tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa tumpukan sampah sering kali menjadi biang kemacetan, apalagi di titik putar balik yang kerap dipadati kendaraan.
Minimnya tempat pembuangan sementara membuat warga tak punya banyak pilihan. Tak sedikit yang akhirnya membuang sampah sembarangan, meski dengan rasa bersalah. Warga pun khawatir, jika dibiarkan, kondisi ini bisa memperparah kerusakan lingkungan serta menjadi sarang penyakit.
“Sebenarnya warga juga gak mau buang sampah sembarangan. Tapi mau dibuang ke mana? Tempat sampah aja gak ada,” ujar warga sekitar lokasi yang tidak mau disebutkan namanya.
Sampah yang mengendap di saluran air telah menyebabkan beberapa titik drainase tersumbat. Ketika hujan datang, genangan menjadi langganan. Ironisnya, situasi ini belum mendapat respons konkret dari pemerintah setempat.
Kini warga berharap, keluhan ini tak hanya terdengar, tapi ditindaklanjuti. Sebab, persoalan sampah bukan sekadar soal kebersihan, tapi soal hak dasar warga atas lingkungan yang sehat dan layak.