RIAUTODAYS, INHIL – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Indragiri Hilir (Inhil) memberikan tanggapan resmi terkait viral nya video asusila yang diduga melibatkan seorang dokter di wilayah tersebut.
Ketua IDI Inhil, dr. Diana Masjkur, SpAn,MKes menegaskan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan atau aduan resmi, baik dari terduga pelaku maupun dari masyarakat.
“Sampai saat ini tidak ada laporan ataupun aduan yang masuk kepada IDI Inhil. Informasi yang beredar masih sebatas isu di ruang publik,” ujar Ketua IDI Inhil, Sabtu (16/8/2025).
Ia menegaskan bahwa dugaan kasus tersebut tidak berkaitan langsung dengan etika profesi kedokteran, karena belum ada pasien atau pihak yang dirugikan dalam pelayanan medis.
“Ini lebih kepada masalah etika pribadi. Kebetulan yang bersangkutan adalah seorang dokter. Bahkan dalam konteks tertentu bisa saja justru sebagai korban, jika benar video itu miliknya dan merupakan koleksi pribadi,” jelasnya.
Namun demikian, IDI tetap mengingatkan bahwa seorang dokter wajib menjaga martabat profesi dalam setiap aspek kehidupan.
“Seorang dokter tidak hanya dituntut profesional saat melayani pasien, tetapi juga harus menjaga integritas dan kehormatan profesi di ruang publik,” tegasnya.
Dari sisi hukum kesehatan, sanksi hanya dapat diberikan jika terdapat pelanggaran yang berkaitan langsung dengan pelayanan medis atau adanya pihak yang melapor sebagai korban.
Karena belum ada laporan resmi, IDI Inhil menekankan pentingnya asas praduga tak bersalah.
“IDI Inhil menghormati proses hukum dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang. Saat ini kami menunggu langkah resmi dari aparat,” ujarnya.
Ketua IDI Inhil juga menambahkan bahwa dirinya tidak pernah melihat langsung video yang beredar.
“Saya pribadi tidak menonton video itu, hanya mendengar cerita dari luar,” pungkasnya.