Dialog Terbuka, Komitmen Baru: UNISI Menuju Kampus yang Lebih Maju dan Demokratis


RIAUTODAYS, Tembilahan – Setelah sempat memanas dengan aksi demonstrasi besar-besaran oleh ratusan mahasiswa Universitas Islam Indragiri (UNISI), situasi kampus mulai mereda. 

Pada Selasa sore, pukul 15.00 WIB, pihak Yayasan Indra Education College (IEC) akhirnya berhasil duduk satu meja dengan para mahasiswa untuk menjalani proses mediasi yang berlangsung alot namun kondusif.

Dalam pertemuan yang dihadiri langsung oleh Ketua Yayasan IEC, Dr. Muannif Ridwan, beserta jajaran pengurus yayasan, rektorat, dan Ketua LBH UNISI, suasana sempat memanas ketika mahasiswa menyampaikan langsung sederet tuntutan mereka. Namun, suasana kembali cair saat masing-masing pihak diberi ruang untuk menyampaikan klarifikasi secara terbuka.

Menanggapi tudingan intervensi, Dr. Muannif Ridwan dengan tegas membantah hal tersebut. Ia menyatakan bahwa keberadaan Yayasan IEC justru diamanatkan dalam Statuta UNISI untuk turut membina dan menyelenggarakan pendidikan, baik akademik maupun non-akademik.

“Kami tidak pernah bermaksud mengintervensi. Justru kami menjalankan fungsi kami sesuai statuta. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab rektorat, tapi juga yayasan sebagai payung hukum dan moral institusi,” ujarnya, Selasa (22/4/2025).

Isu eksodus dosen berkualitas yang diangkat mahasiswa juga dibantah oleh pihak yayasan. Menurut Muannif, perpindahan dosen adalah bagian dari dinamika karier dan tidak semata karena tekanan internal.

“Kami tidak dalam posisi memaksa siapa pun untuk tinggal. Jika ada yang memilih melanjutkan karier di tempat lain, itu hak profesional mereka,” jelasnya.

Terkait tuduhan kemerosotan mutu pendidikan, Muannif menunjukkan fakta lain yaitu pembangunan kampus baru di Jalan Tanjung Harapan, Kelurahan Sungai Beringin, Tembilahan, dengan fasilitas yang dinilainya memadai sebagai upaya konkret peningkatan kualitas pendidikan.

“Kami tidak tinggal diam. Pembangunan kampus baru adalah bukti komitmen kami terhadap masa depan UNISI,” tambahnya.

Di akhir mediasi, Muannif menyampaikan harapannya agar gerakan mahasiswa tidak berhenti hanya pada aksi turun ke jalan, namun dilanjutkan dengan dialog konstruktif.

“Kami terbuka untuk berdiskusi. Kami harap BEM dan elemen mahasiswa lainnya bisa lebih sering berdialog agar tercipta sinergi dalam membangun kampus ini bersama-sama,” tutupnya.

Meski belum ada kesepakatan final mengenai tuntutan pengunduran diri, suasana kampus perlahan kembali kondusif. 

Aparat keamanan kampus dan kepolisian yang sebelumnya bersiaga kini mulai mengendurkan penjagaan, sementara mahasiswa terlihat mulai meninggalkan area aksi dengan tertib.

Redaksi akan terus memantau perkembangan dan langkah lanjutan dari kedua belah pihak pasca mediasi ini. Apakah akan tercapai titik temu atau justru babak baru perjuangan mahasiswa dimulai? Waktu yang akan menjawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Diskominfo PS Inhil

Maret

Diskominfo PS Inhil

Maret

Maret

Formulir Kontak