Pasar Selodang Kelapa Kian Semrawut: Disdagtri Inhil Dinilai Cuci Tangan, Warung Liar Diduga Jadi Tempat Mesum

Tempat yang dituding, menjadi Praktik Asusila 

RIAUTODAYS, Inhil - Kondisi memprihatinkan di Pasar Selodang Kelapa, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), kian menjadi sorotan publik. 

Tak hanya tampak kumuh dan semrawut, pasar yang seharusnya menjadi pusat aktivitas ekonomi rakyat ini kini dipenuhi warung-warung liar yang diduga tak jelas peruntukannya, bahkan ada yang dituding menjadi tempat praktik asusila.

Ironisnya, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagtri) Inhil justru dinilai bersikap pasif, bahkan terkesan lepas tangan dalam menghadapi permasalahan tersebut.

Ketika dikonfirmasi awak media terkait keberadaan warung-warung yang tak memiliki izin resmi, Kepala Disdagtri, Marta, hanya menjawab singkat bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP. 

“Nanti kita koordinasi dengan Satpol PP atas bangunan-bangunan liar atau yang tidak jelas,” ujarnya.

Namun, beberapa hari kemudian, ketika kembali ditanya soal dugaan warung mesum yang mencemari kawasan pasar, pernyataan Marta justru dinilai makin tidak bertanggung jawab. 

"Infokan ke Satpol PP," katanya, seolah melempar beban kepada media dan publik, Rabu (2/7/2025).

Pernyataan tersebut sontak menuai reaksi keras dari berbagai pihak. Seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa salah satu warung liar tersebut bahkan telah lama menjadi perhatian para pedagang karena aktivitas mencurigakan yang terjadi di dalamnya. Warung itu disebut-sebut milik oknum pedagang berinisial A.

"Semua orang di sini tahu itu warung aneh. Tapi enggak ada tindakan, malah makin lama makin merajalela," ujarnya.

Sikap Kepala Disdagtri yang dinilai minim tanggung jawab itu memicu pertanyaan besar soal peran dinas dalam penataan dan pengawasan pasar rakyat. 

Banyak kalangan meminta Bupati Inhil, H. Herman, untuk turun tangan langsung dan mengambil langkah tegas terhadap pimpinan dinas yang dianggap gagal menjalankan tugasnya.

"Kalau dibiarkan, pasar ini akan jadi zona abu-abu. Bukannya jadi pusat ekonomi rakyat, malah bisa berubah jadi wilayah tanpa hukum," ujar pemuda lokal.

Publik kini menanti, apakah Pemerintah Kabupaten Inhil akan memilih untuk menutup mata, atau justru berani menertibkan warung liar yang merusak wajah Pasar Selodang Kelapa. (*/R)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Diskominfo PS Inhil

Juni

Diskominfo PS Inhil

Juni

Juni

Formulir Kontak