Yang menarik, proses penanaman dilakukan dengan menggunakan "tongkah", alat tradisional khas Suku Laut yang biasa digunakan untuk mencari kerang. Inovasi ini dinilai tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga menghidupkan kembali budaya lokal yang mulai terpinggirkan.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Concong IPTU Apriadi, SH., MH, dan turut melibatkan berbagai unsur dari kepolisian, pemerintah kecamatan, pelajar, tenaga kesehatan, hingga masyarakat umum. Seluruh kegiatan berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB dalam situasi aman dan kondusif.
Menurut IPTU Apriadi, kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap program Green Policing yang diinisiasi oleh Kapolda Riau, sekaligus bagian dari strategi kepolisian dalam membangun kedekatan dengan masyarakat melalui pendekatan ekologis.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga hutan mangrove sebagai benteng alami dari abrasi, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem laut. Ini adalah upaya konkret kami menyambut Hari Mangrove Sedunia, dengan cara yang inklusif dan penuh makna,” kata IPTU Apriadi.
Beberapa tokoh dan lembaga yang turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Lurah Concong Luar Muhlis, S.E, Kasi Sosial Kecamatan Concong Norita, serta perwakilan dari Puskesmas Concong, pelajar SMA, dan guru-guru di wilayah tersebut.
Kegiatan ini juga memiliki tujuan strategis, antara lain diantaranya Menggalakkan semangat Green Policing dalam tubuh Polri, Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian hutan mangrove, Mencegah abrasi pantai dan tanah longsor, Mendorong penghijauan wilayah pesisir, Dan memperkuat hubungan emosional antara aparat keamanan dan warga dalam menciptakan kondisi kamtibmas yang aman dan harmonis.
Dengan semangat kolaboratif dan pelibatan lintas sektor, kegiatan penanaman mangrove di Concong menjadi bukti bahwa pelestarian lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama.