RIAUTODAYS, Tembilahan – Aula Bappeda Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dipenuhi suasana khidmat sekaligus penuh semangat kebangsaan.
DPD Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Riau menggelar sosialisasi jiwa, semangat, dan nilai-nilai juang ’45 (JSN 45) yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, organisasi kepemudaan, hingga tokoh masyarakat.
Acara dibuka langsung oleh Ketua DPD LVRI Riau, HM Thoyib, dengan dihadiri Bupati Inhil melalui Staf Ahli Bupati Bidang Kesejahteraan dan SDM yang juga PLT Kepala Kesbangpol Inhil, H. Muammar Qadafi. Turut hadir pula perwakilan Dandim 0314 Inhil, Peltu Agusyandi, Kadis Sosial Rudi Fahmi Sttp, Ketua LVRI Inhil M. Yasin, Ketua LVRI Siak H. Darmawi Chan, serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, HM Thoyib menekankan pentingnya menanamkan kembali semangat juang kemerdekaan ke tengah kehidupan generasi kini.
“Sosialisasi ini bertujuan membangkitkan nasionalisme, meneladani perjuangan para pahlawan, serta menjaga keutuhan bangsa. Kita harus memahami bahwa veteran terbagi dalam empat kategori yaitu pejuang, pembela, perdamaian, dan anumerta,” ungkapnya.
Sementara itu, H. Muammar Qadafi, menyebut kegiatan ini merupakan upaya strategis untuk menghidupkan kembali semangat proklamasi 1945 di kalangan penerus bangsa.
“Nilai juang 45 harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, agar generasi muda tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga mampu melanjutkan cita-cita para pejuang,” ujarnya.
Senada dengan itu, perwakilan Pemuda Panca Marga (PPM) Riau, Fadila Saputra, menilai kegiatan ini penting untuk memperkokoh jati diri anak bangsa.
“Di tengah derasnya arus globalisasi, generasi muda harus mampu menjadi agen perubahan yang positif. Nilai patriotisme, nasionalisme, dan wawasan kebangsaan harus terus digelorakan,” tegasnya.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga momentum mengikat kembali komitmen generasi muda untuk menjaga keutuhan NKRI.
Dari aula sederhana di Tembilahan, gema semangat juang ’45 kembali dikibarkan, seakan menegaskan bahwa api perjuangan tak boleh padam oleh waktu.