Kasus Keracunan Makanan di Tembilahan, Orang Tua Desak Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG)



RIAUTODAYS, Tembilahan – Kasus dugaan keracunan makanan yang menimpa puluhan siswa SDN 032 Tembilahan berbuntut panjang. 

Orang tua murid yang anaknya ikut menjadi korban mulai angkat bicara dan mendesak pemerintah daerah untuk segera mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi latar insiden tersebut.

Hingga Jumat malam, tercatat 28 siswa mendapat perawatan di berbagai fasilitas kesehatan. Sebagian besar mengalami gejala muntah, sakit perut, dan pusing usai mengonsumsi makanan dari program MBG. Meski kondisi pasien dikabarkan stabil, kekhawatiran orang tua tetap mengemuka.


“Program Bagus, Tapi Keamanan Harus Utama”

Salah seorang wali murid, mengaku sempat panik ketika anaknya harus dilarikan ke rumah sakit. Ia menilai program MBG memang berniat baik, namun keamanan makanan tidak boleh diabaikan.

“Anak-anak kami butuh gizi, tapi yang lebih penting adalah jaminan kebersihan dan keamanan makanan. Kalau sampai sakit begini, jelas orang tua cemas. Pemerintah harus evaluasi total, jangan hanya jalankan program tanpa kontrol ketat,” tegasnya, Sabtu (23/8/2025).



Kekhawatiran Berulangnya Kasus

Sejumlah orang tua lainnya juga menyuarakan keresahan yang sama. Mereka khawatir kasus serupa akan terulang jika tidak ada perbaikan menyeluruh dalam sistem distribusi makanan.

“Ini harus jadi pelajaran. Bukan hanya soal siapa yang masak atau antar makanan, tapi juga bagaimana proses pengawasan dan penyimpanan. Jangan sampai niat baik berubah jadi bencana bagi anak-anak,” ujar orang tua siswa lainnya.


Desakan Evaluasi Menyeluruh

Menyikapi kejadian ini, para wali murid mendesak pemerintah daerah segera melakukan audit menyeluruh terhadap mekanisme MBG. 

Mereka menilai perlu adanya standar operasional prosedur (SOP) yang lebih ketat, termasuk pelibatan ahli gizi dan tenaga kesehatan dalam setiap tahapan program.

“Kalau memang nanti terbukti dari makanan, program MBG harus dievaluasi dari hulu sampai hilir. Jangan hanya sekadar seremonial, tapi harus betul-betul menjamin keamanan pangan,” kata Agus, wali murid lainnya.


Menunggu Hasil Resmi

Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir bersama kepolisian masih menunggu hasil uji laboratorium sampel makanan. 

Pemerintah berjanji akan menyampaikan hasil investigasi secara terbuka dan melakukan langkah tegas jika benar terbukti ada kelalaian dalam program MBG.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Diskominfo PS Inhil

Agust

Diskominfo PS Inhil

Juli

Agust

Formulir Kontak